Menggali Hubungan Keterkaitan Antara Penyakit Paru Obstruktif Kronis Dan Pneumonia




Jika di lihat dari kondisinya Pneumonia dan Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) memiliki dua kondisi yang berbeda. Namun di balik itu semua, ke dua penyakit saluran pernapasan ini ternyata memiliki suatu hal yang mengakibatkan adanya keterkaitan diantara keduanya. Seseorang yang memiliki PPOK tingkat lanjut memiliki risiko tinggi untuk terkena pneumonia, selain itu PPOK juga dapat berakibat pada kondisi lain yang lebih beresiko yaitu terkena gagal pernapasan terkait eksaserbasi PPOK (flare up).

Lalu bagaimana cara membedakan pneumonia dan PPOK?

Untuk mengetahui perbedaan diantara pneumonia dan PPOK tidaklah sulit, karena ke dua penyakit ini memiliki gejala yang berbeda, untuk memperjelas keterangan ini, saya akan memberikan beberapa gejala yang biasanya di alami oleh penderita PPOK maupun pneumonia. Berikut dianataranya ;

Gejala PPOK meliputi:


  • batuk
  • sesak napas
  • mengi
  • sesak dada


Sedangkan gejala pneumonia biasanya adalah:


  • batuk
  • sesak napas
  • mengi
  • sesak dada
  • demam
  • menggigil dan gemetaran
  • nyeri dada


Lalu kenapa penumonia dan PPOK saling berkaitan?

Dalam sebuah makalah yang di tulis oleh American Family Phusician Edisi 2002, menuliskan jika sekitar 70-75% eksaserbasi PPOK disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Streptococcus pneumonia and Haemophilus influenza.

Sedangkan pengertian dari pneumonia adalah infeksi paru yang di sebabkan oleh bakteri, sedangkan PPOK adalah salah satu penyakit yang masuk dalam kelompok penyakit yang dapat merusak paru-paru yang mengakibatkan seseorang mengalami kesulitan bernapas serta mengurangi pasokan oksigen ke darah yang di sebabkan oleh terblokirnya jalan napas akibat peradangan (bronkitis), dan rusaknya kantung udara (efisema). Jika Anda menderita PPOK disertai pneumonia, Anda bisa mengalami sesak napas ekstrem, demam yang teramat tinggi, lendir yang berwarna hijau, coklat, atau berdarah.

Penyebab PPOK dan pneumonia

Pneumonia disebabkan oleh bakteri, sedangkan PPOK memiliki beberapa faktor penyebab, yaitu:


  • merokok
  • keturunan
  • polusi udara
  • infeksi masa kanak-kanak
  • cedera inhalasi

Pengobatan PPOK dan pneumonia

PPOK tidak dapat disembuhkan. Beberapa pengobatan yang umum dilakukan berikut ini hanya bertujuan untuk mengendalikan kondisi dan mencegah gejalanya kambuh:


  • antibiotik
  • obat dekongesti
  • terapi oksigen
  • perubahan gaya hidup: olahraga, hidrasi
  • Sedangkan pneumonia bisa disembuhkan dengan antibiotik dan terapi oksigen.


Dan pencegahan seperti apa yang baik untuk mencegah pneumonia jika saya penderita PPOK?

Di kutip dari penjelasan https://hellosehat.com. Untuk mencegah pneumonia, langkah pertama adalah untuk berhenti merokok. Ini juga termasuk menghirup asap rokok, serta uap atau gas lainnya yang dapat mengiritasi atau merusak paru-paru.

Jika Anda menderita PPOK, Anda harus bertanya pada dokter mengenai vaksin apa yang harus Anda terima. Selain vaksin pneumonia, dokter mungkin juga akan merekomendasikan vaksin flu. Tentu saja, Anda masih harus menghindari pemicu yang bisa membuat PPOK Anda memburuk. Bahkan dengan PPOK, Anda bisa berolahraga untuk menjaga kesehatan paru-paru. Mengikuti diet sehat untuk PPOK dapat membantu meredakan gejalanya.

Beri tahu dokter jika terjadi perubahan pada setiap gejala dan cari pengobatan darurat jika obat Anda tidak lagi membantu gejala Anda, atau jika gejala Anda bersifat parah dan sesak napas yang Anda rasakan membuat sulit untuk beraktivitas.

Komentar

Postingan Populer